Kumpulan Puisi Terbaik Ws Rendra. Siapa tak kenal
Ws Rendra (Willibrordus Surendra Broto Rendra) seorang penyair dan sastrawan terkenal Indonesia. "Burung Merak" adlah sebutan yang kerap disematkan kepada seorang Rendra. Banyak cerpen dan atau puisi yang lahir di Ws Rendra.
Ws Rendra sudah mulai menulis puisi bahkan sejak masih dibangku SMP. Tak heran telah banyak karya sastra yang telah dihasilkannya. Beberapa
Sajak dan Puisi Rendra diantaranya: Ballada orang-Orang Tercinta, Empat Kumpulan Ssajak, Sajak Sajak Sepatu Tua, Disebabkan Oleh Angin, Sajak Sebatang Lisong dll.
Sajak Sebatang Lisong merupakan salah satu puisi rendra yang terkenal karena juga dibacakan di sebuah film indonesia "Yang Muda Yang Bercinta". Berikut adalah kumpulan puisi ws rendra.
Sajak Sebatang Lisong
Oleh Ws Rendra
Menghisap sebatang lisong
melihat Indonesia Raya,
mendengar 130 juta rakyat,
dan di langit
dua tiga cukong mengangkang,
berak di atas kepala mereka
Matahari terbit.
Fajar tiba.
Dan aku melihat delapan juta kanak-ka
nak
tanpa pendidikan.
Aku bertanya,
tetapi pertanyaan-pertanyaanku
membentur meja kekuasaan yang macet,
dan papantulis-papantulis para pendidik
yang terlepas dari persoalan kehidupan.
Delapan juta kanak-kanak
menghadapi satu jalan panjang,
tanpa pilihan,
tanpa pepohonan,
tanpa dangau persinggahan,
tanpa ada bayangan ujungnya.
..............
Menghisap udara
yang disemprot deodorant,
aku melihat sarjana-sarjana menganggur
berpeluh di jalan raya;
aku melihat wanita bunting
antri uang pensiun.
Dan di langit;
para tekhnokrat berkata :
bahwa bangsa kita adalah malas,
bahwa bangsa mesti dibangun;
mesti di-up-grade
disesuaikan dengan teknologi yang diimpor
Gunung-gunung menjulang.
Langit pesta warna di dalam senjakala
Dan aku melihat
protes-protes yang terpendam,
terhimpit di bawah tilam.
Aku bertanya,
tetapi pertanyaanku
membentur jidat penyair-penyair salon,
yang bersajak tentang anggur dan rembulan,
sementara ketidakadilan terjadi di sampingnya
dan delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan
termangu-mangu di kaki dewi kesenian.
Bunga-bunga bangsa tahun depan
berkunang-kunang pandang matanya,
di bawah iklan berlampu neon,
Berjuta-juta harapan ibu dan bapak
menjadi gemalau suara yang kacau,
menjadi karang di bawah muka samodra.
..............
Kita harus berhenti membeli rumus-rumus asing.
Diktat-diktat hanya boleh memberi metode,
tetapi kita sendiri mesti merumuskan keadaan.
Kita mesti keluar ke jalan raya,
keluar ke desa-desa,
mencatat sendiri semua gejala,
dan menghayati persoalan yang nyata.
Inilah sajakku
Pamplet masa darurat.
Apakah artinya kesenian,
bila terpisah dari derita lingkungan.
Apakah artinya berpikir,
bila terpisah dari masalah kehidupan.
Beberapa
Kutipan Favorit dari Ws Rendra
"mencintaimu adalah bahagia & sedih;
bahagia karna memilikimu dalam kalbu;
sedih karena kita sering berpisah"
— W.S. Rendra
"Kemarin dan esok
adalah hari ini
bencana dan keberuntungan
sama saja
Langit di luar,
Langit di badan,
Bersatu dalam jiwa"
— W.S. Rendra
"Allah!
Betapa indahnya sepiring nasi panas
Semangkuk sup dan segelas kopi hitam"
— W.S. Rendra
"Aku bertanya, tetapi pertanyaanku membentur jidat penyair – penyair salon yang bersajak tentang anggur dan rembulan, sementara ketidakadilan terjadi disampingnya. Dan delapan juta kanak – kanak tanpa pendidikan
termangu – mangu di kaki dewi kesenian."
— W.S. Rendra
"Aku bertanya, tetapi pertanyaan-pertanyaanku membentur meja kekuasaan yang macet. Dan papan tulis papan tulis para pendidik yang terlepas dari persoalan kehidupan. Apakah artinya berpikir bila terpisah dari masalah kehidupan?"
— W.S. Rendra